Monday, August 18, 2008

REUNI KELUARGA

21 Desember 2007

Kami sekeluarga akahirnya jadi juga pulang kampung, setelah 2 tahun tidak melihat kampung halaman. Berangkat dari Jakarta dengan pesawat Air Asia ke Batam dan disambung dengan Ferry ke Tanjung Pinang mengambil waktu kurang lebih 3 jam.

Besoknya kami ke gereja Tanjung Pinang yang bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, sehingga semua acara diborong oleh ibu ibu. Ada acara penyematan bunga seperti di gereja kita. Agak stress juga karena acara berlangsung cukup panjang dan waktu sudah menunjukan jam 13:00 sementara kami harus berangkat ke singapure jam 14:00.


Akhirnya dengan tergopoh gopoh kami jadi juga berangkat ke Singapore bersama Sohong(kakak ipar) dan anaknya Vindhya dan Handrio, Tuti (kakak saya) bersama dua anaknya Charlie dan Peggy dan kakak saya yang kedua Nefo bersama istri dan anaknya dan juga kakak saya yang pertama Wati. Woww.. almost the whole family..


Sampai di Singapore, kami di jemput oleh kakak Saya Jeffry dan diajak pergi ke restoran Vegetarian. Saya lupa nama restorannya, konon restoran itu sudah berumur puluhan tahun dan sangat terkenal. Masakannya terasa pas di lidah.. sop ikannya benar benar terasa tektur ikannya. Dan harganya ? 1,5 juta.. wow.. untung bukan saya yang bayar..


Setelah makan, kami diantar ke hotel Fragrance dikawasan Balestier. Malam itu kami sempat berkunjung ke pusat perbelanjaan Mustafa. Supermarket yang buka 24 jam konon menjual segala macam barang kecuali peti mati… hehe. Orang yang berbelanja sangat ramai sekali.


Hari pertama kami mengunjungi Science Center. Tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh anak anak. Berbagai pertunjukan ilmu alam dipamekan disana. Mulai dari listrik, tipuan mata, biologi dan lain lain. Sementara mereka sedang menikmati pertunjukan, saya dijemput oleh kakak Nefo untuk melihat anaknya Kelly dibabtis di gereja Presbyterian. Ada satu perasaan haru sewaktu berada dalam sebuah kebaktian di gereja bersama dengan kakak kandung saya. Sesuatu yang tidak pernah saya alami sejak saya bergabung dengan kekeristenan.


Ternyata acara babtisan tidak seperti yang saya bayangkan. Tidak ada kolam babtisan disana. Mereka hanya di tuangkan air di kepalanya sebagai symbol babtisan.


Selesai dari Science Center, kami ke mengunjungi Ochard Road. Ternyata pergi ke Orchard Road adalah satu sebuah kesalahan. . Kami hampir tidak dapat berjalan disana karena ramainya lautan manusia di sana. Walau kemilau cahaya hiasan lampu sangat memukau, namun jumlah manusia yang berjalan di sisi jalan benar benar spektakular. Dan yang paling parah adalah waktu antri untuk membeli tiket MRT, panjaaaaaaang sakali.


Hari terakhir kami mengunjungi pulau Sentosa. Beberapa tempat terpaksa tidak dapat kami kunjungi karena terlalu panjang antrian. Kami akhirnya meninggalkan pulau Sentosa menuju ke Tanah merah untuk naik ferry kembali ke Tanjung pinang. Ada hal yang lucu terjadi. Karena mau menghemat pengeluaran, maka Yolanda dan yosia hanya dibelikan satu tiket MRT, waktu mau masuk ke MRT mereka ditangkap oleh petugas dan diharuskan membeli tiket lagi. Kami terpaksa antri lagi cukup panjang.


Kami sudah ditelephone oleh saudara saudara yang sudah berkumpul di Tanah Merah menunggu kami. Waktu keberangkatan sudah mepet sekali.. Sewaktu Yolanda mau masuk ke MRT, entah kenapa tiketnya ditolak, sehingga harus antri sekali lagi. Satu hal yang diluar perhitungan saya adalah bahwa ternyata perjalanan dari MRT Harboar front ke Tanah Merah jauh sekali. Hampir 30 menit. Dan kami masih harus naik naik taxi ke dari MRT ke Terminal Ferry.


Sewaktu kami sampai ke Tanah Merah, semua saudara saudara sudah masuk ke dalam. Waktu mau masuk, kami dicegat karena ternyata gate sudah ditutup 3 menit yang lalu. Kami ber 9 orang tidak bisa masuk dan saya sudah panik. Kalau sampai tidak bisa berangkat berarti kami akan tertahan satu hari lagi disingapura, sementara malam itu adalah malam Natal, kami tidak mungkin menemukan Hotel yang kosong. Untung ada petugas keamanan yang kasihan sama kami dan membukakan gatenya. Puji Tuhan, kami tidak menjadi gelandangan di Singapura.


Tiba di Tanjung Pinang. Semua saudara kami sudah menunggu di sana. Dan adalah hal yang langka bagi untuk berkumpul lengkap 6 bersaudara, 5 mantu dan 12 anak. Dan setiap hari kami kerjanya ngobrol dan ketawa. Dan satu kali kami mengumpulkan semua keponakan kami yang berjumlah 12 orang. Masing masing anak anak maju kedepan berbicara mengenai apa yang mereka telah lakukan selama 2 tahun sejak pertemuan kami yang terakhir di kematian Mama.


Mulai dari Kelly (23 th), cucu pertama yang sudah selasai pendidikannya sebagai psykolog dan bekerja di Singapore sebuah rumah sakit jiwa di Singapure, lalu disusul Peggy yang sekolah kedokteran yang bercita cita menjadi seorang ahli kecantikan, Handrio yang sebentar lagi akan berangkat ke Jepang untuk sekolah Humanisme dengan cita cita bekerja sebagai penulis di PBB. Charlie yang sekolah di Binus ingin membantu usaha mamanya kelak. Erik yang sekolah accountant di Sidney mengatakan sangat rindu dengan keluarganya di Tanjung Pinang. Semua berbicara dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Hanya Vindhya, Yolanda dan Yosia yang berbicara dalam bahasa Indonesia. Yolanda ingin menjadi Dokter, Yosia mengatakan ingin menjadi pemain sepak bola, dan Yonathan sewaktu ditanya “mau jadi apa nanti ? “. Dengan spontan dia menjawab “mau menjadi bola” kontan semua tertawa terbahak bahak.


Saya sempat membawakan seminar detoks dan kakak saya dari Singapura yang membaca sebuah buku yang saya kenalkan “CHINA STUDY” berjanji menjadi vegetarian tahun depan.


Selamat tinggal Tanjung Pinang, selamat tinggal saudara saudaraku. Tuhan kiranya menjaga kalian sampai kita bertemu lagi.


Keponakan yang jarang ketemu, sedang bermain kartu, yang kalah harus minum, bahasa yang dipakai kadang inggris, kadang mandarin. Communication broke down


Foto bersama seluruh keluarga. dari sebelah kiri. kakak no 3 dengan istri, kakak no 1 dengan istri, Kakak no 1 (tidak menikah), Kakak no 2 dengan istri, Kakak no 4 dengan suami dan saya dengan istri.


Bersama yonathan di salah satu permainan di Sentosa


Yolanda, yosia dan Yonathan di luar sedang bermain air di Vivico City


Bersama dengan sepupu yang lain di kelong (tempat menangkap Ikan).. tanjung pinang

Sepupu paling kecil (Yonathan) dan sepupu paling besar (Kelly) di pantai Trikora. Tanjung Pinang


Jeffry (kakak no 3) yang lahir di Singapure dan jadi citizen di sana



Foto bersama dengan sinterklas cantik dan siapa tuch yang baju ijo..??

selingkuhan Jani Burhan!!!!!

Memasak di dapur kuno. Tempat ini adalah the image of Singapore di Sentosa. (cerita sejarah singapure)



Jonathan sedang menarik becak .. hei.. child abuse !!!


Yonathan beraksi..


Berphoto di Takashimaya



hotel Fragrance yang murah meriah



Berfoto di depan Merlion, lambang singapura


Yonathan mulai bisa mengucapkan kata Singapur....

HARI IBU DIGEREJA TANJUNG PINANG


berfoto setelah babtisan dari sepupu saya..


Align CenterFoto bersama didepan science center


Orchard Road,,, macetttttt

No comments: