Monday, August 18, 2008

HARI IBU

Selamat Hari Ibu? Bukankah Hari Ibu di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember? Dan Hari Ibu versi Amerika pun tidak jatuh pada hari ini. Anda benar. Ini memang bukan Hari Ibu versi dunia, tetapi versi Alkitab. Tuhan memberikan perintah untuk menghormati kedua orang tua kita sebagai salah satu hukum dari 10 hukum yang diberikan di Gunung Sinai. Hukum itu adalah hukum yang pertama dari ke 6 hukum yang menyangkut hubungan dengan sesama manusia. Jadi, hormatilah orang tuamu sebelum Anda mengasihi tetanggamu dan sebelum Anda menghormati bosmu di kantor. Dan, hukum ini berlaku setiap hari; sehingga Hari Ibu dan Hari Ayah harus dirayakan setiap hari.

Hukum ke 5 juga adalah satu-satunya hukum yang disertai dengan janji, "..supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu." Jadi jika anda ingin panjang umur, selain mengikuti NEWSTART adalah mengasihi orang tuamu.

Sifat mengasihi orang tua sudah tertulis dalam sanubari setiap anak. Setiap kali saya bercerita tentang Malin Kundang yang tidak mau mengakui ibunya, anak saya pasti menangis. Ia sangat tidak suka dengan Malin Kundang yang tidak berbakti itu. Dan saya tersenyum puas, mengharapkan anak saya akan tetap mencintai saya kelak jika saya sudah tua dan tidak berdaya.

Seorang pria masuk ke toko bunga. Ia ingin membeli bunga dan mengirimkannya kepada ibunya yang sudah tua dan tinggal di kota lain. Di toko itu ia melihat seorang anak kecil yang juga ingin membeli bunga untuk ibunya. Anak itu sedang menghitung uangnya yang kelihatannya tidak mencukupi. Pria itu jatuh hati. Ia lalu menawarkan untuk membelikan bunga untuk anak itu. Anak itu sangat girang dan berterima kasih. Pria itu menawarkan untuk mengantar anak itu pulang ke rumahnya. Lalu mereka sama-sama berlalu dari tempat itu. Anak tersebut minta diturunkan di sebuah pekuburan. Lalu ia meletakkan bunga yang dibelinya di atas kuburan ibunya. Pria itu termangu. Ia berlalu dari tempat itu dan kembali ke toko bunga. Ia membatalkan kiriman bunganya dan mengantarkan bunganya sendiri ke rumah ibunya.

Cerita yang sangat menyentuh hati kita yang selalu sibuk bahkan untuk mengunjungi orang tua kita. Terlalu sibuk untuk mengasihi mereka semasa hidup mereka. Kita tidak sempat menyatakan cinta kita kepada mereka karena kita selalu dapat menundanya. Masih ada besok dan masih ada Hari Ibu. Tinggal kirim kartu atau bunga.

Dua minggu yang lalu, saya kehilangan ibu yang saya kasihi. Beliau meninggal pada usia 78 tahun, menyusul papa saya yang meninggal 7 tahun sebelumnya. Saya bersyukur karena tahun-tahun terakhir hidupnya ia memilih tinggal bersama saya di Jakarta, sebelum akhirnya kembali ke Tanjung Pinang satu tahun yang lalu. Dan satu bulan sebelum meninggal saya sempat mengunjunginya bersama keluarga. Jenazahnya disemayamkan selama satu minggu. Tamu yang datang tidak berhenti. Hampir 50 karangan bunga menghiasi peti mati beliau. Kalau malam hari, karangan bunga itu membujur hampir 50 meter ke depan rumah-rumah tetangga. Saat pemakaman, ratusan orang ikut mengantar. Sebuah pemakaman yang cukup "meriah" untuk ukuran kota Tanjung Pinang.

Apa kata Alkitab mengenai pemakaman? Pada saat salah satu murid meminta izin kepada Yesus untuk mengurus orang tuanya yang meninggal, Ia berkata dalam Matius 8:22: "Biarlah orang mati mengurusi orang mati.” Apakah kata-kata Yesus ini tidak bertentangan dengan hukum ke 5? Jelas tidak. Semeriah apa pun sebuah prosesi kematian, tidak akan menambah bakti kita kepada orang tua kita. Meskipun peti mati dari kayu ukir berlapis emas, yang terbujur di dalamnya tidak akan bisa menikmatinya. Karangan bunga tidak bisa menggantikan bakti kita kepada orang tua kita. Oleh karena itu, kasihilah kedua orang tuamu semasa mereka masih hidup.

Sejenak saya termangu sambil membaca kesepuluh hukum yang tertulis dalam kitab Keluaran. Ada suara berbisik seakan kini hanya 9 hukum yang dapat saya turuti, karena saya tidak mempunyai lagi orang tua untuk melaksanakan hukum ke-5. Ah, tentu saja maksudnya bahwa kita juga harus menghormati orang yang lebih tua dari kita. Dan kalau toh hal itu perlu kita lakukan, mengapa tidak memberi perhatian lebih besar kepada orang tua kita? Saya merenung, seandainya saja saya dapat memberi lebih banyak waktu dan lebih banyak cinta... Namun kata seandainya selalu datang terlambat. Dan bagi anda yang masih mempunyai orang tua, selamat merayakan Hari Ibu...

BANGKOK, AWAL SEPTEMBER 2005

No comments: